Breaking News

Kepala BNPB Minta Maaf ke Bupati Tapanuli Selatan usai Tinjau Lokasi Banjir Bandang — Suharyanto Akui Korban dan Kerusakan Lebih Parah dari Perkiraan

JAKARTA, geografyi.com Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada Bupati Gus Irawan Pasaribu, Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), setelah meninjau langsung dampak banjir bandang dan longsor di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Tapsel, Minggu (30/11/2025). 

Suharyanto mengaku “terkejut” dan “tidak mengira sebesar ini” ketika melihat kondisi di lapangan rumah-rumah hancur, pepohonan tumbang, dan kerusakan infrastruktur berat jauh melampaui estimasi awal. Ia menegaskan bahwa pernyataan sebelumnya yang menyebut kondisi sebagai “hanya mencekam di media sosial” keliru, sehingga kehadirannya untuk menyerahkan simpati dan memastikan respon pemerintah segera. 

Menurut laporan terbaru dari BNPB, hingga Sabtu (29/11/2025), total korban meninggal akibat bencana di Sumatera Utara (termasuk Tapsel) mencapai 166 orang, sementara 143 lainnya masih hilang.  Di Tapanuli Selatan sendiri, angka kematian dilaporkan 32 orang tewas per 28 November. 


Tim gabungan dari BNPB, Kodam I/BB, TNI, Polri, dan relawan terus berupaya melakukan operasi pencarian dan evakuasi. Untuk memperlancar akses di tengah putusnya jalur darat akibat banjir, Kodam I/BB membangun jembatan darurat dari batang kayu yang terbawa arus untuk membantu warga melintasi sungai dan mendistribusikan bantuan. 

Dalam kesempatan yang sama, Suharyanto menekankan bahwa bantuan dan penanganan tidak membeda-bedakan wilayah—baik itu di Tapanuli Utara, Selatan, Tengah, Sibolga, maupun wilayah lain karena bagi BNPB seluruh korban sama di mata pemerintah. 

Dengan pengakuan langsung seperti itu, respons BNPB sekarang mengalami eskalasi  dari sebelumnya dianggap lambat, kini muncul permintaan maaf resmi dan janji penanganan maksimal bagi warga terdampak. 

Red GEOGRAFLYI

Iklan Disini

Masukan Kata yang mau dicari

Close