Isladia, geografyi.com - Sebuah teori geologi yang dipublikasikan pada 2021 kembali memicu diskusi hangat di kalangan ilmiah. Islandia—negara kecil seluas sekitar 103.125 km² yang selama ini dikenal sebagai negeri es dan api—diduga merupakan puncak dari sebuah benua kuno yang tenggelam di bawah Samudra Atlantik Utara sekitar 10 juta tahun lalu.
Penemuan yang diajukan tim geofisikawan dan geolog internasional itu menyebut bahwa daratan yang dinamai Icelandia tersebut mungkin membentang dari Greenland hingga Skandinavia, dengan luas mencapai 600.000 km². Jika benar, wilayah daratannya hampir setara dengan Ukraina.
Petunjuk dari Struktur Kerak Bumi
Ahli geologi menilai jenis batuan sebagai indikator utama penentuan benua. Kerak benua umumnya memiliki ketebalan 30–50 km, jauh lebih tebal daripada kerak samudra yang hanya sekitar 5–11 km.
Ketebalan kerak di bawah Islandia modern mencapai 45 km—angka yang dinilai lebih menyerupai kerak benua daripada kerak samudra yang seharusnya terbentuk dari letusan vulkanik berulang selama jutaan tahun. Inilah yang menjadi dasar salah satu argumen kuat bahwa Islandia adalah bagian dari benua yang tenggelam.
Selain itu, kesamaan fosil tanaman di Greenland dan Skandinavia juga memperkuat dugaan adanya daratan luas yang dulu menghubungkan kedua wilayah tersebut.
Berbeda dengan Kasus Zealandia
Perbandingan pun muncul dengan Zealandia, benua tenggelam yang telah diakui komunitas ilmiah dan sebagian wilayahnya berada di sekitar Selandia Baru. Namun, sejumlah ahli menilai Icelandia belum memiliki bukti yang cukup kuat.
Survei magnetik dasar laut Atlantik Utara menunjukkan pola pendinginan kerak bumi yang biasanya ditemukan pada kerak samudra, bukan kerak benua. Hal ini membuat sebagian ilmuwan meragukan keberadaan benua Islandia.
Penelitian Lebih Lanjut
Prof. Julian Valchar dari Durham University, pemimpin penelitian teori Icelandia, menyatakan bahwa timnya kini bekerja sama dengan pakar dari berbagai negara untuk menguji hipotesis ini secara lebih mendalam.
Mereka akan meneliti zirkon—kristal kecil yang dapat mengungkap usia serta asal batuan—dan merencanakan pengeboran hingga lapisan kerak bumi di bawah Islandia guna mendapatkan sampel langsung yang dapat memperjelas sejarah geologinya.
Dampak Geopolitik Jika Teori Terbukti
Jika teori ini akhirnya diakui, dampaknya tak hanya ilmiah. Berdasarkan hukum PBB, negara memiliki hak eksklusif atas sumber daya mineral di laut terdekat apabila wilayah tersebut merupakan bagian dari landas kontinen mereka.
Status baru sebagai benua tenggelam dapat memberikan keuntungan besar bagi Islandia terkait klaim sumber daya di perairan sekitarnya. Namun, hal ini juga dapat memicu gesekan dengan negara tetangga yang wilayah landas kontinennya berpotensi beririsan.
Meski belum ada kesimpulan final, perdebatan mengenai benua Islandia diyakini akan terus berlanjut, mengingat implikasinya yang sangat luas bagi dunia geologi dan geopolitik global.

Social Footer